TUGAS ETIKA BISNIS

NAMA : FINNA PUSPA KENCANA SARI

KELAS : 4EA01

NPM : 10207468

TUGAS ETIKA BISNIS

ETIKA PERUSAHAAN

Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.

Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.

Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :

  • Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
  • Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
  • Melindungi prinsip kebebasan berniaga
  • Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.

Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan.

Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier.

REFERENSI :

http://www.anneahira.com/artikel-umum/etika-bisnis.htm

TUGAS ETIKA BISNIS CSR

CSR adalah basis teori tentang perlunya sebuah perusahaan membangun

hubungan harmonis dengan masyarakat tempatan. Secara teoretik, CSR dapat

didefinisikan sebagai tanggung jawab moral suatu perusahaan terhadap para strategicstakeholdersnya,

terutama komunitas atau masyarakat disekitar wilayah kerja dan

operasinya. CSR memandang perusahaan sebagai agen moral. Dengan atau tanpa

aturan hukum, sebuah perusahaan harus menjunjung tinggi moralitas. Parameter

keberhasilan suatu perusahaan dalam sudut pandang CSR adalah pengedepankan

prinsip moral dan etis, yakni menggapai suatu hasil terbaik, tanpa merugikan kelompok

masyarakat lainnya. Salah satu prinsip moral yang sering digunakan adalah goldenrules,

yang mengajarkan agar seseorang atau suatu pihak memperlakukan orang lain

sama seperti apa yang mereka ingin diperlakukan. Dengan begitu, perusahaan yang

bekerja dengan mengedepankan prinsip moral dan etis akan memberikan manfaat

terbesar bagi masyarakat.

 

Pemahaman Tentang CSR

Menilik sejarahnya, gerakan CSR modern yang berkembang pesat selama dua

puluh tahun terakhir ini lahir akibat desakan organisasi-organisasi masyarakat sipil dan

jaringannya di tingkat global. Keprihatinan utama yang disuarakan adalah perilaku

korporasi, demi maksimalisasi laba, lazim mempraktekkan cara-cara yang tidak fair dan

tidak etis, dan dalam banyak kasus bahkan dapat dikategorikan sebagai kejahatan

korporasi. Beberapa raksasa korporasi transnasional sempat merasakan jatuhnya

reputasi mereka akibat kampanye dalam skala global tersebut.

Hingga dekade 1980-90 an, wacana CSR terus berkembang. Munculnya KTT Bumi

di Rio pada 1992 menegaskan konsep sustainibility development (pembangunan

berkelanjutan) sebagai hal yang mesti diperhatikan, tak hanya oleh negara, tapi terlebih

oleh kalangan korporasi yang kekuatan kapitalnya makin menggurita. Tekanan KTT Rio,

terasa bermakna sewaktu James Collins dan Jerry Porras meluncurkan Built To Last;

Succesful Habits of Visionary Companies di tahun 1994. Lewat riset yang dilakukan,

mereka menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang terus hidup bukanlah

perusahaan yang hanya mencetak keuntungan semata.

Sebagaimana hasil Konferensi Tingkat Tinggi Bumi (Earth Summit) di Rio de

Janeiro Brazilia 1992, menyepakati perubahan paradigma pembangunan, dari

pertumbuhan ekonomi (economic growth) menjadi pembangunan yang berkelanjutan

(sustainable development). Dalam perspektif perusahaan, di mana keberlanjutan

dimaksud merupakan suatu program sebagai dampak dari usaha-usaha yang telah

dirintis, berdasarkan konsep kemitraan dan rekanan dari masing-masing stakeholder.

Ada lima elemen sehingga konsep keberlanjutan menjadi penting, di antaranya adalah ;

(1) ketersediaan dana, (2) misi lingkungan, (3) tanggung jawab sosial, (4)

terimplementasi dalam kebijakan (masyarakat, korporat, dan pemerintah), (5)

mempunyai nilai keuntungan/manfaat.

Pertemuan Yohannesburg tahun 2002 yang dihadiri para pemimpin dunia

memunculkan konsep social responsibility, yang mengiringi dua konsep sebelumnya

yaitu economic dan environment sustainability. Ketiga konsep ini menjadi dasar bagiperusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya (Corporate Social

Responsibility). Pertemuan penting UN Global Compact di Jenewa, Swiss, Kamis, 7 Juli

2007 yang dibuka Sekjen PBB mendapat perhatian media dari berbagai penjuru dunia.

Pertemuan itu bertujuan meminta perusahaan untuk menunjukkan tanggung jawab dan

perilaku bisnis yang sehat yang dikenal dengan corporate social responsibility.

Sesungguhnya substansi keberadaan CSR adalah dalam rangka memperkuat

keberlanjutan perusahaan itu sendiri dengan jalan membangun kerjasama antar

stakeholder yang difasilitasi perusahaan tersebut dengan menyusun program-program

pengembangan masyarakat sekitarnya. Atau dalam pengertian kemampuan perusahaan

untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya, komunitas dan stakeholder yang terkait

dengannya, baik lokal, nasional, maupun global. Karenanya pengembangan CSR ke

depan seyogianya mengacu pada konsep pembangunan yang berkelanjutan.

Prinsip keberlanjutan mengedepankan pertumbuhan, khususnya bagi masyarakat

miskin dalam mengelola lingkungannya dan kemampuan institusinya dalam mengelola

pembangunan, serta strateginya adalah kemampuan untuk mengintegrasikan dimensi

ekonomi, ekologi, dan sosial yang menghargai kemajemukan ekologi dan sosial budaya.

Kemudian dalam proses pengembangannya tiga stakeholder inti diharapkan mendukung

penuh, di antaranya adalah; perusahaan, pemerintah dan masyarakat.

Dalam implementasi program-program CSR, diharapkan ketiga elemen di atas

saling berinteraksi dan mendukung, karenanya dibutuhkan partisipasi aktif masingmasing

stakeholder agar dapat bersinergi, untuk mewujudkan dialog secara

komprehensif. Karena dengan partisipasi aktif para stakeholder diharapkan pengambilan

keputusan, menjalankan keputusan, dan pertanggungjawaban dari implementasi CSR

akan di emban secara bersama.

CSR sebagai sebuah gagasan, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung

jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value)

yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya (financial) saja. Tapi tanggung jawab

perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines. Di sini bottom lines lainnya selain

finansial juga adalah sosial dan lingkungan. Karena kondisi keuangan saja tidak cukup

menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan

perusahaan hanya akan terjamin apabila, perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan

lingkungan hidup. Sudah menjadi fakta bagaimana resistensi masyarakat sekitar, di

berbagai tempat dan waktu muncul ke permukaan terhadap perusahaan yang dianggap

tidak memperhatikan aspek-aspek sosial, ekonomi dan lingkungan hidupnya.

Pada bulan September 2004, ISO (International Organization for Standardization)

sebagai induk organisasi standarisasi internasional, berinisiatif mengundang berbagai

pihak untuk membentuk tim (working group) yang membidani lahirnya panduan dan

standarisasi untuk tanggung jawab sosial yang diberi nama ISO 26000: Guidance

Standard on Social Responsibility.

Pengaturan untuk kegiatan ISO dalam tanggungjawab sosial terletak pada

pemahaman umum bahwa SR adalah sangat penting untuk kelanjutan suatu organisasi.

Pemahaman tersebut tercermin pada dua sidang, yaitu “Rio Earth Summit on the

Environment” tahun 1992 dan “World Summit on Sustainable Development (WSSD)

tahun 2002 yang diselenggarakan di Afrika Selatan.

Pembentukan ISO 26000 ini diawali ketika pada tahun 2001 badan ISO meminta

ISO on Consumer Policy atau COPOLCO merundingkan penyusunan standar Corporate

Social Responsibility. Selanjutnya badan ISO tersebut mengadopsi laporan COPOLCO

mengenai pembentukan “Strategic Advisory Group on Social Responsibility pada tahun

2002. Pada bulan Juni 2004 diadakan pre-conference dan conference bagi negaranegara

berkembang, selanjutnya di tahun 2004 bulan Oktober, New York Item Proposal

atau NWIP diedarkan kepada seluruh negara anggota, kemudian dilakukan voting pada

bulan Januari 2005, dimana 29 negara menyatakan setuju, sedangkan 4 negara tidak.

Dalam hal ini terjadi perkembangan dalam penyusunan tersebut, dari CSR atau

Corporate Social Responsibility menjadi SR atau Social Responsibility saja. Perubahan

ini, menurut komite bayangan dari Indonesia, disebabkan karena pedoman ISO 26000

diperuntukan bukan hanya bagi korporasi tetapi bagi semua bentuk organisasi, baik

swasta maupun publik.

ISO 26000 menyediakan standar pedoman yang bersifat sukarela mengenai

tanggung tanggung jawab sosial suatu institusi yang mencakup semua sektor badan

publik ataupun badan privat baik di negara berkembang maupun negara maju. Dengan

Iso 26000 ini akan memberikan tambahan nilai terhadap aktivitas tanggung jawab sosial

yang berkembang saat ini dengan cara: 1) mengembangkan suatu konsensus terhadap

pengertian tanggung jawab sosial dan isunya; 2) menyediakan pedoman tentang

penterjemahan prinsip-prinsip menjadi kegiatan-kegiatan yang efektif; dan 3) memilah

praktek-praktek terbaik yang sudah berkembang dan disebarluaskan untuk kebaikan

komunitas atau masyarakat internasional.

Apabila hendak menganut pemahaman yang digunakan oleh para ahli yang

menggodok ISO 26000 Guidance Standard on Social responsibility yang secara konsisten

mengembangkan tanggung jawab sosial maka masalah SR akan mencakup 7 isu pokok

yaitu:

1. Pengembangan Masyarakat

2. Konsumen

3. Praktek Kegiatan Institusi yang Sehat

4. Lingkungan

5. Ketenagakerjaan

6. Hak asasi manusia

7. Organizational Governance (governance organisasi)

ISO 26000 menerjemahkan tanggung jawab sosial sebagai tanggung jawab suatu

organisasi atas dampak dari keputusan dan aktivitasnya terhadap masyarakat dan

lingkungan, melalui perilaku yang transparan dan etis, yang:

·  Konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat;

·  Memperhatikan kepentingan dari para stakeholder;

·  Sesuai hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma internasional;

·  Terintegrasi di seluruh aktivitas organisasi, dalam pengertian ini meliputi baik

kegiatan, produk maupun jasa.

Berdasarkan konsep ISO 26000, penerapan sosial responsibility hendaknya

terintegrasi di seluruh aktivitas organisasi yang mencakup 7 isu pokok diatas. Dengan

demikian jika suatu perusahaan hanya memperhatikan isu tertentu saja, misalnya suatu

perusahaan sangat peduli terhadap isu lingkungan, namun perusahaan tersebut masih

mengiklankan penerimaan pegawai dengan menyebutkan secara khusus kebutuhan

pegawai sesuai dengan gender tertentu, maka sesuai dengan konsep ISO 26000

perusahaan tersebut sesungguhnya belum melaksanakan tanggung jawab sosialnya

secara utuh. Contoh lain, misalnya suatu perusahaan memberikan kepedulian terhadap

pemasok perusahaan yang tergolong industri kecil dengan mengeluarkan kebijakan

pembayaran transaksi yang lebih cepat kepada pemasok UKM. Secara logika produk

atau jasa tertentu yang dihasilkan UKM pada skala ekonomi tertentu akan lebih efisien

jika dilaksanakan oleh UKM. Namun UKM biasanya tidak memiliki arus kas yang kuat dan

jaminan yang memadai dalam melakukan pinjaman ke bank, sehingga jika perusahaan

membantu pemasok UKM tersebut, maka bisa dikatakan perusahaan tersebut telah

melaksanakan bagian dari tanggung jawab sosialnya.

Prinsip-prinsip dasar tanggung jawab sosial yang menjadi dasar bagi

pelaksanaan yang menjiwai atau menjadi informasi dalam pembuatan keputusan dan

kegiatan tanggung jawab sosial menurut ISO 26000 meliputi:

·  Kepatuhan kepada hukum

·  Menghormati instrumen/badan-badan internasional

·  Menghormati stakeholders dan kepentingannya

·  Akuntabilitas

·  Transparansi

·  Perilaku yang beretika

·  Melakukan tindakan pencegahan

·  Menghormati dasar-dasar hak asasi manusia

Ada empat agenda pokok yang menjadi program kerja tim itu hingga tahun

2008, diantaranya adalah menyiapkan draf kerja tim hingga tahun 2006, penyusunan

draf ISO 26000 hingga Desember 2007, finalisasi draf akhir ISO 26000 diperkirakan

pada bulan September 2008 dan seluruh tugas tersebut diperkirakan rampung pada

tahun 2009.

Pada pertemuan tim yang ketiga tanggal 15-19 Mei 2006 yang dihadiri 320 orang

dari 55 negara dan 26 organisasi internasional itu, telah disepakati bahwa ISO 26000 ini

hanya memuat panduan (guidelines) saja dan bukan pemenuhan terhadap persyaratan

karena ISO 26000 ini memang tidak dirancang sebagai standar sistem manajemen dan

tidak digunakan sebagai standar sertifikasi sebagaimana ISO-ISO lainnya.

Adanya ketidakseragaman dalam penerapan CSR diberbagai negara menimbulkan

adanya kecenderungan yang berbeda dalam proses pelaksanaan CSR itu sendiri di

masyarakat. Oleh karena itu diperlukan suatu pedoman umum dalam penerapan CSR di

manca negara. Dengan disusunnya ISO 26000 sebagai panduan (guideline) atau

dijadikan rujukan utama dalam pembuatan pedoman SR yang berlaku umum, sekaligus

menjawab tantangan kebutuhan masyarakat global termasuk Indonesia.

 

Praktek CSR di Indonesia

Salah satu bentuk dari tanggung jawab sosial perusahaan yang sering diterapkan

di Indonesia adalah community development. Perusahaan yang mengedepankan konsep

ini akan lebih menekankan pembangunan sosial dan pembangunan kapasitas

masyarakat sehingga akan menggali potensi masyarakat lokal yang menjadi modal

sosial perusahaan untuk maju dan berkembang. Selain dapat menciptakan peluangpeluang

sosial-ekonomi masyarakat, menyerap tenaga kerja dengan kualifikasi yang

diinginkan, cara ini juga dapat membangun citra sebagai perusahaan yang ramah dan

peduli lingkungan. Selain itu, akan tumbuh rasa percaya dari masyarakat. Rasa memiliki

perlahan-lahan muncul dari masyarakat sehingga masyarakat merasakan bahwa

kehadiran perusahaan di daerah mereka akan berguna dan bermanfaat.

Kepedulian kepada masyarakat sekitar komunitas dapat diartikan sangat luas,

namun secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi

organisasi di dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama

bagi organisasi dan komunitas. CSR adalah bukan hanya sekedar kegiatan amal, di

mana CSR mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar

dengan sungguh-sungguh memperhitungkan akibatnya terhadap seluruh pemangku

kepentingan(stakeholder) perusahaan, termasuk lingkungan hidup. Hal ini

mengharuskan perusahaan untuk membuat keseimbangan antara kepentingan beragam

pemangku kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang saham, yang

merupakan salah satu pemangku kepentingan internal.

Setidaknya ada tiga alasan penting mengapa kalangan dunia usaha mesti

merespon dan mengembangkan isu tanggung jawab sosial sejalan dengan operasi

usahanya. Pertama, perusahaan adalah bagian dari masyarakat dan oleh karenanya

wajar bila perusahaan memperhatikan kepentingan masyarakat. Kedua, kalangan bisnis

dan masyarakat sebaiknya memiliki hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme.

Ketiga, kegiatan tanggung jawab sosial merupakan salah satu cara untuk meredam atau

bahkan menghindari konflik sosial.

Program yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam kaitannya dengan tanggung

jawab sosial di Indonesia dapat digolongkan dalam tiga bentuk, yaitu:

a. Public Relations

Usaha untuk menanamkan persepsi positif kepada komunitas tentang kegiatan

yang dilakukan oleh perusahaan.

b. Strategi defensif

Usaha yang dilakukan perusahaan guna menangkis anggapan negatif komunitas

yang sudah tertanam terhadap kegiatan perusahaan, dan biasanya untuk

melawan ‘serangan’ negatif dari anggapan komunitas. Usaha CSR yang dilakukan

adalah untuk merubah anggapan yang berkembang sebelumnya dengan

menggantinya dengan yang baru yang bersifat positif.

c. Kegiatan yang berasal dari visi perusahaan

Melakukan program untuk kebutuhan komunitas sekitar perusahaan atau

kegiatan perusahaan yang berbeda dari hasil dari perusahaan itu sendiri.

Program pengembangan masyarakat di Indonesia dapat dibagi dalam tiga kategori

yaitu:

a. Community Relation

Yaitu kegiatan-kegiatan yang menyangkut pengembangan kesepahaman melalui

komunikasi dan informasi kepada para pihak yang terkait. Dalam kategori ini,

program lebih cenderung mengarah pada bentuk-bentuk kedermawanan

(charity) perusahaan.

b. Community Services

Merupakan pelayanan perusahaan untuk memenuhi kepentingan masyarakat

atau kepentingan umum. Inti dari kategori ini adalah memberikan kebutuhan

yang ada di masyarakat dan pemecahan masalah dilakukan oleh masyarakat

sendiri sedangkan perusahaan hanyalah sebagai fasilitator dari pemecahan

masalah tersebut.

c. Community Empowering

Adalah program-program yang berkaitan dengan memberikan akses yang lebih

luas kepada masyarakat untuk menunjang kemandiriannya, seperti pembentukan

usaha industri kecil lainnya yang secara alami anggota masyarakat sudah

mempunyai pranata pendukungnya dan perusahaan memberikan akses kepada

pranata sosial yang ada tersebut agar dapat berlanjut. Dalam kategori ini,

sasaran utama adalah kemandirian komunitas.

Dari sisi masyarakat, praktik CSR yang baik akan meningkatkan nilai-tambah

adanya perusahaan di suatu daerah karena akan menyerap tenaga kerja, meningkatkan

kualitas sosial di daerah tersebut. Sesungguhnya substansi keberadaan CSR adalah

dalam rangka memperkuat keberlanjutan perusahaan itu sendiri dengan jalan

membangun kerja sama antar stakeholder yang difasilitasi perusahaan tersebut dengan

menyusun program-program pengembangan masyarakat sekitarnya.

Pada saat ini di Indonesia, praktek CSR belum menjadi perilaku yang umum,

namun dalam abad informasi dan teknologi serta adanya desakan globalisasi, maka

tuntutan terhadap perusahaan untuk menjalankan CSR semakin besar. Tidak menutup

kemungkinan bahwa CSR menjadi kewajiban baru standar bisnis yang harus dipenuhi

seperti layaknya standar ISO. Dan diperkirakan pada akhir tahun 2009 mendatang akan

diluncurkan ISO 26000 on Social Responsibility, sehingga tuntutan dunia usaha menjadi

semakin jelas akan pentingnya program CSR dijalankan oleh perusahaan apabila

menginginkan keberlanjutan dari perusahaan tersebut.

CSR akan menjadi strategi bisnis yang inheren dalam perusahaan untuk menjaga

atau meningkatkan daya saing melalui reputasi dan kesetiaan merek produk (loyalitas)

atau citra perusahaan. Kedua hal tersebut akan menjadi keunggulan kompetitif

perusahaan yang sulit untuk ditiru oleh para pesaing. Di lain pihak, adanya

pertumbuhan keinginan dari konsumen untuk membeli produk berdasarkan kriteriakriteria

berbasis nilai-nilai dan etika akan merubah perilaku konsumen di masa

mendatang. Implementasi kebijakan CSR adalah suatu proses yang terus menerus dan

berkelanjutan. Dengan demikian akan tercipta satu ekosistem yang menguntungkan

semua pihak (true win win situation) - konsumen mendapatkan produk unggul yang

ramah lingkungan, produsen pun mendapatkan profit yang sesuai yang pada akhirnya

akan dikembalikan ke tangan masyarakat secara tidak langsung.

Pelaksanaan CSR di Indonesia sangat tergantung pada pimpinan puncak korporasi.

Artinya, kebijakan CSR tidak selalu dijamin selaras dengan visi dan misi korporasi. Jika

pimpinan perusahaan memiliki kesadaran moral yang tinggi, besar kemungkinan

korporasi tersebut menerapkan kebijakan CSR yang benar. Sebaliknya, jika orientasi

pimpinannya hanya berkiblat pada kepentingan kepuasan pemegang saham

(produktivitas tinggi, profit besar, nilai saham tinggi) serta pencapaian prestasi pribadi,

boleh jadi kebijakan CSR hanya sekadar kosmetik.

Sifat CSR yang sukarela, absennya produk hukum yang menunjang dan lemahnya

penegakan hukum telah menjadikan Indonesia sebagai negara ideal bagi korporasi yang

memang memperlakukan CSR sebagai kosmetik. Yang penting, Laporan Sosial

Tahunannya tampil mengkilap, lengkap dengan tampilan foto aktivitas sosial serta dana

program pembangunan komunitas yang telah direalisasi. Sekali lagi untuk mencapai

keberhasilan dalam melakukan program CSR, diperlukannya komitmen yang kuat,

partisipasi aktif, serta ketulusan dari semua pihak yang peduli terhadap programprogram

CSR. Program CSR menjadi begitu penting karena kewajiban manusia untuk

bertanggung jawab atas keutuhan kondisi-kondisi kehidupan umat manusia di masa

datang.

TUGAS ETIKA BISNIS

TUGAS ETIKA BISNIS



NAMA : FINNA PUSPA KENCANA SARI

NPM : 10207468

KELAS : 4EA01



1. Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.

Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.

Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.

Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :

  • Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.

  • Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.

  • Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.

Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.

Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.

Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :

  • Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.

  • Mampu meningkatkan motivasi pekerja.

  • Melindungi prinsip kebebasan berniaga

  • Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.

Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan.

Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier.

Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya.

Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen korporasi yakni dengan cara :

  • Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)

  • Memperkuat sistem pengawasan

  • Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.


2. Tidak ada cara yang paling baik untuk memulai penelaahan hubungan antara etika dan bisnis selain dengan mengamati, bagaimanakah perusahaan riil telah benar-benar berusaha untuk menerapkan etika ke dalam bisnis. Perusahaan Merck and Company dalam menangani masalah “river blindness” sebagai contohnya ;


River blindness adalah penyakit sangat tak tertahankan yang menjangkau 18 juta penduduk miskin di desa-desa terpencil di pinggiran sungai Afrika dan Amerika Latin. Penyakit dengan penyebab cacing parasit ini berpindah dari tubuh melalui gigitan lalat hitam. Cacing ini hidup dibawah kulit manusia, dan bereproduksi dengan melepaskan jutaan keturunannya yang disebut microfilaria yang menyebar ke seluruh tubuh dengan bergerak-gerak di bawah kulit, meninggalkan bercak-bercak, menyebabkan lepuh-lepuh dan gatal yang amat sangat tak tertahankan, sehingga korban kadang-kadang

memutuskan bunuh diri.

Pada tahun 1979, Dr. Wiliam Campbell, ilmuwan peneliti pada Merck and Company, perusahaan obat Amerika, menemukan bukti bahwa salah satu obat-obatan hewan yang terjual laris dari perusahaan itu, Invernectin, dapat menyembuhkan parasit penyebab river blindness. Campbell dan tim risetnya mengajukan permohonan kepada Direktur Merck, Dr. P. Roy Vagelos, agar mengijinkan mereka mengembangkan obat tersebut untuk manusia.

Para manajer Merck sadar bahwa kalau sukses mengembangkan obat tersebut, penderita river blindness terlalu miskin untuk membelinya. Padahal biaya riset medis dan tes klinis berskala besar untuk obat-obatan manusia dapat menghabiskan lebih dari 100 juta dollar. Bahkan, kalau obat tersebut terdanai, tidak mungkin dapat mendistribusikannya, karena penderita tinggal di daerah terpencil. Kalau obat itu mengakibatkan efek samping, publisitas buruk akan berdampak pada penjualan obat Merck. Kalau obat murah tersedia, obat dapat diselundupkan ke pasar gelap dan dijual untuk hewan,sehingga menghancurkan penjualan Invernectin ke dokter hewan yang selama ini menguntungkan. Meskipun Merck penjualannya mencapai $2 milyar per tahun, namun pendapatan bersihnya menurun akibat kenaikan biaya produksi, dan masalah lainnya, termasuk kongres USA yang siap mengesahkan Undang-Undang Regulasi Obat yang akhirnya akan berdampak pada pendapatan perusahaan. Karena itu, para manajer Merck enggan membiayai proyek mahal yang menjanjikan sedikit keuntungan, seperti untuk river blindness. Namun tanpa obat, jutaan orang terpenjara dalam penderitaan menyakitkan.

Setelah banyak dilakukan diskusi, sampai pada kesimpulan bahwa keuntungan manusiawi atas obat untuk river blindness terlalu signifikan untuk diabaikan. Keuntungan manusiawi inilah, secara moral perusahaan wajib mengenyampingkanbiaya dan imbal ekonomis yang kecil. Tahun 1980 disetujuilah anggaran besar untuk mengembangkan Invernectin versi manusia. Tujuh tahun riset mahal dilakukan dengan banyak percobaan klinis, Merck berhasil membuat pil obat baru yang dimakan sekali setahun akan melenyapkan seluruh jejak parasit penyebab river blindness dan mencegah infeksi baru. Sayangnya tidak ada yang mau membeli obat ajaib tersebut, termasuk saran kepada WHO, pemerintah AS dan pemerintah negara-negara yang terjangkit penyakit tersebut, mau membeli untuk melindungi 85 juta orang beresiko terkena penyakit ini, tapi tak satupun menanggapi permohonan itu. Akhirnya Merck memutuskan memberikan secara gratis obat tersebut, namun tidak ada saluran distribusi untuk menyalurkan kepada penduduk yang memerlukan. Bekerjasama dengan WHO, perusahaan membiayai komite untuk mendistribusikan obat secara aman kepada negara dunia ketiga, dan memastikan obat

tidak akan dialihkan ke pasar gelap dan menjualnya untuk hewan. Tahun 1996, komite mendistribusikan obat untuk jutaan orang, yang secara efektif mengubah hidup penderita dari penderitaan yang amat sangat, dan potensi kebutaan akibat penyakit tersebut. Merck menginvestasikan banyak uang untuk riset, membuat dan mendistribusikan obat yang tidak menghasilkan uang, karena menurut Vegalos pilihan etisnya adalah mengembangkannya, dan penduduk dunia ketiga akan mengingat bahwa Merck membantu mereka dan akan mengingat di masa yang akan dating. Selama bertahun-tahun perusahaan belajar bahwa tindakan semacam itu memiliki keuntungan strategis jangka

panjang yang penting.

Para ahli sering berkelakar, bahwa etika bisnis merupakan sebuah kontradiksi istilah karena ada pertentangan antara etika dan minat pribadi yang berorientasi pada pencarian keuntungan. Ketika ada konflik antara etika dan keuntungan, bisnis lebih memilih keuntungan daripada etika. Buku Business Ethics mengambil pandangan bahwa tindakan etis merupakan strategi bisnis jangka panjang terbaik bagi perusahaan – sebuah pandangan yang semakin diterima dalam beberapa tahun belakangan ini.



REFERENSI


http://www.anneahira.com/artikel-umum/etika-bisnis.htm


http://entrepreneur.gunadarma.ac.id/e-learning/attachments/040_etika%20bisnis%20dan%20kewirausahaan.pdf


KARANGAN POPULER AKUNTANSI YANG DIIMPLEMENTASIKAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

KARANGAN POPULER
AKUNTANSI YANG DIIMPLEMENTASIKAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
Di dalam akuntansi tentunya terdapat laporan keuangan. Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Sedangkan Tujuan Laporan Keuangan, Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Meyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Dalam kenyataannya manfaat akuntansi tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan saja, namun manfaat akuntansi dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.contohnya dalam mengatur aliran kas dalam rumah tangga.

TUGAS III BAHASA INDONESIA

1.Apa yang akan Anda simpulkan dengan mempergunakan data-data berikut :

a.Hasil tahun pertama Pelita I bagi Departemen PUTL adalah anggaran yang ditetapkan Rp 33.690.000.000,-. Sebelum habis tahun anggaran itu sudah habis dipakai, sebab itu departemen ini mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp 6.365.000.000,-
Jawab : Jadi, dapat disimpulkan bahwa Departemen PUTL selama satu tahun telah menghabiskan dana sebesar Rp 40.055.000,-.

b.Departemen P & K
Anggaran belanja yang ditetapkan Rp 5.500.000,-. Dalam bulan Pebruari 1970 baru digunakan Rp 2.500.000.000,-.
Jawab : Jadi, dapat disimpulkan bahwa Departemen P & K masih tersedia anggaran sebesar Rp 3.000.000,-.

c.Departemen Pertanian
Anggaran yang ditetapkan Rp 6.697.948.200,-
Terpakai Rp 6.675.415.470,-

d.Jawab : Jadi, dapat disimpulkan bahwa Departemen Pertanian masih tersedia anggaran sebesar Rp 22.532.730,-.

2.Jalan pikiran di bawah ini mempergunakan corak penalaran yang mana ? Benarkah proses penalaran itu ?

a.Untuk memahami seorang pemabuk, maka seorang penyelidik harus minum sampai mabuk.
Jawab : Jalan pikiran mempergunakan corak penalaran silogisme hipotesis dan proses penalaran tersebut tidak benar.

b.Pemerintah berkewajiban menjaga keselamatan jiwa raga bangsa Indonesa. Untuk menjaga keselamatan jiwa raga bangsa dan moral bangsa, pemerintah berhak mengadakan sensor terhadap film-film. Untuk itu pemerintah membentuk panitia sensor yang bertugas mensensor semua film. Sebab itu apa pun keputusan panitia, harus diterima oleh semua rakyat Indonesia.
Jawab : Jalan pikiran mempergunakan corak penalaran silogisme kategorial dan proses penalaran tersebut benar.

c.Mereka yang melakukan korupsi jutaan rupiah atas uang negara, diminta untuk menyelesaikan perkaranya di luar pengadilan. Orang-orang semacam itu biasanya orang yang berada dan berkedudukan tinggi. Mat Bagong ditangkap, dipukul dan ditahan berbulan-bulan karena memalsukan kuintansi pengobatan dengan selisih Rp 150,-. Ia akhirnya dijatuhi hukuman penjara tiga bulan. Sebab itu, lebih baik mengkorup uang jutaan rupiah daripada memalsukan kuintansi yang berjumlah
Rp 150,-.
Jawab : Jalan pikiran mempergunakan corak penalaran rantai deduksi dan proses penalaran tersebut tidak benar.

3.Tetapkan jenis silogisme berikut :

a.Tiap orang Indonesia termasuk pembayar pajak atau tidak. Ia adalah pembayar pajak. Sebab itu, ia tidak termasuk orang Indonesia yang tidak membayar pajak.
Jawab : Silogisme hipotesis

b.Seorang yang dikuasai kemarahan akan kehilangan akal sehatnya. Pak Sabar tidak pernah marah sesaat pun. Sebab itu, ia tidak pernah kehilangan akal sehatnya.
Jawab : Silogisme kategorial

c.Mereka yang dari lahir sudah kaya, tidak dapat membayangkan bagaimana menjadi orang miskin. Pak Karta adalah orang yang tidak kaya dari kelahiran. Sebab itu, ia dapat membayangkan betapa menjadi orang miskin.
Jawab : Silogisme alternative

d.Semua yang masuk perguruan tnggi adalah mahasiswa. Bejo adalah seorang yang masuk perguruan tinggi. Sebab itu, Bejo adalah seorang mahasiswa.
Jawab : Silogisme kategorial

4.“ Karena semua pesawat Garuda yang saya tumpangi adalah pesawat yang bermesin yet, maka semua pesawat milik Garuda adalah pesawat bermesin yet “. Yang mana dari penalaran berikut paling mirip dengan penalaran di atas ? Jelaskan !

a.Karena semua mahasiswa yang telah saya jumpai adalah orang-orang yang cerdas, maka tampaknya hanya sedikit yang akan gagal dalam ujian.
Jawab : Tidak mirip

b.Semua bahasa di dunia yang pernah saya pelajari memiliki kata seru, kata seru ini merupakan unsur primitif dari bahasa yang berbentuk kalimat yang masih tertahan.
Jawab : Tidak mirip

c.Karena semua novel yang ditulisnya cenderung bernada seks, maka agaknya ia tertarik dengan masalah seks.
Jawab : Ya, karena keduanya saling berkaitan

d.Karena semua buruh di perusahaan itu rajin melaksanakan tugasnya, maka semuanya adalah buruh yang penuh tanggung jawab.
Jawab : Tidak mirip




e.Karena semua kapal yang pernah saya tumpangi memberikan pelayanan yang sangat memuaskan, maka semua kapal sangat memuaskan servisnya.
Jawab : Ya, karena keduanya saling berkaitan

5.Perluaslah entimem berikut menjadi sebuah silogisme !

a.Ia seorang warga negara yng baik, sebab setiap ada aksi-aksi sosial untuk kepentingan bangsa ia selalu ikut.
Jawab : Silogisme kategorial
Premis Mayor : Seorang warga yang baik adalah selalu ikut setiap ada
aksi-aksi sosial untuk kepentingan bangsa.
Premis Minor : Ia adalah seorang warga yang baik
Konklusi : Sebab itu, ia selalu ikut setiap ada aksi-aksi sosial untuk
kepentingan bangsa.

b.Ia pasti seorang ahli dalam bidang matematika, karena ia mengajar matematika di fakultas tersebut.
Jawab : Silogisme kategorial
Premis Mayor : Siapa saja yang ahli dalam bidang matematika adalah
yang mengajar matematika di fakultas tersebut.
Premis Minor : Ia adalah seorang yang ahli dalam bidang matematika
Konklusi : Sebab itu, ia mengajar matematika di fakultas tersebut ahli
dalam bidang matematika.

c.Kita harus membantu usaha perikemanusiaan yang telah dicetuskan oleh presiden. Karena usaha itu merupakan jalan yang paling baik untuk memajukan putra-putri Irian Jaya.
Jawab : Silogisme kategorial
Premis Mayor : Usaha perikemanusiaan yang telah dicetuskan oleh
presiden adalah untuk memajukan putra-putri Irian Jaya.
Premis Minor : Usaha itu merupakan jalan yang paling baik
Konklusi : Sebab itu, usaha itu merupakan jalan yang paling baik
untuk memajukan putra-putri Irian Jaya.

d.Mereka menerima syarat kerja itu, karena mengandung pasal-pasal yang memberikan harapan untuk perbaikan nasibnya.
Jawab : Silogisme hipotesis
Premis Mayor : Syarat kerja itu, mengandung pasal-pasal yang
memberikan harapan untuk perbaikan nasibnya.
Premis Minor : Mereka menerima syarat kerja itu
Konklusi : Sebab itu, mereka menerima syarat kerja itu yang mengandung
pasal-pasal yang memberikan harapan untuk perbaikan nasibnya.



e.Ia pasti berhasil dalam dunia usaha internasional, karena ia menguasai lima bahasa dunia.
Jawab : Silogisme hipotesis
Premis Mayor : Jika ia menguasai lima bahasa dunia, maka ia pasti berhasil dalam
dunia usaha internasional.
Premis Minor : Ia menguasai lima bahasa dunia
Konklusi : Sebab itu, ia pasti berhasil dalam dunia usaha Internasional.

f.Ia harus memasuki perguruan tinggi, karena ia berbakat.
Jawab : Silogisme hipotesis
Premis Mayor : Jika ia berbakat, maka ia harus memasuki perguruan tinggi
Premis Minor : Ia berbakat
Konklusi : Sebab itu, ia harus memasuki perguruan tinggi

12 MACAM ANGGARAN

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN
12 MACAM ANGGARAN

1. ANGGARAN BIAYA PENJUALAN

Anggaran Penjualan adalah suatu penentuan jumlah unit penjualan yang diperkirakan akan dijual di dalam suatu perusahaan untuk periode yang akan datang.
Anggaran penjualan ini akan menyebutkan jumlah unit yang dijual serta harga jual per unit produk tersebut untuk masing-masing daerah penjualan yang ada.
Maka dari anggaran penjualan yang disusun tersebut akan dapat diketahui proyeksi penerimaan pendapatan perusahaan dari penjualan produk serta jumlah unit untuk masing-masing jenis produk yang dijual.
Untuk menyusun anggaran penjualan ini perlu disusun peramalah penjualan perusahaan dengan mempergunakan model yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi dari penjualan produk perusahaan.

2. ANGGARAN PRODUKSI

Anggaran produksi adalah skedul rinci yang mengidentifikasi produk dan jasa yang harus dihasilkan untuk meraih penjualan yang dianggarkan dan kebutuhan persediaan.
Anggaran produksi dapat disusun setelah mengetahui berapa besar rencana penjualan untuk masing-masing produk.

3. ANGGARAN BIAYA BAHAN BAKU

Anggaran Biaya Bahan Baku adalah pembelian yang diperlukan untuk sepanjang tahun yang dirinci untuk setiap jenis bahan baku untuk memenuhi kebutuhan produksi
Apabila anggaran bahan baku telah disusun, maka anggaran bahan baku telah dapat disusun pula. Dengan dasar kebutuhan bahan baku yang akan dibeli ini maka manajemen perusahaan akan deapat memperhitungkan berapa besarnya dana yang diperlukan dalam pembelian bahan bakuuntuk keperluan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan.

4. ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah unsur penting yang akan dikendalikan biaya
Tanpa adanya pengendalian tenaga kerja langsung yang baik, maka besar kemungkinan bahwa biaya tenaga kerja langsung ini menjadi lebih besar dari biaya yang sewajarnya, sehingga harga pokok produksi akan menjadi bertambah besar. Kondisi ini tentu saja akan menurunkan daya saing perusahaan.
Pada umumnya untuk menyusun perhitungan biaya tenaga kerja langsung dikenal 2 macam dasar perhitungan, yaitu upah per unit produk dan upah per jam.
5. BIAYA OVER HEAD PABRIK

Anggaran Biaya Overhead Pabrik adalah salah satu komponen di dalam penyusunan perhitungan besarnya harga pokok produksi.
Biaya overhead pabrik terdiri dari seluruh biaya yang terjadi di dalam pabrik kecuali biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Manajemen perusahaan akan mempergunakan dasar jam kerja buruh langsung untuk mengadakan perhitungan besarnya biaya overhead pabrik di dalam perusahaan tersebut.

6. ANGGARAN PERSEDIAAN

Anggaran Persediaan merupakan jumlah persediaan yang dibutuhkan untuk bahan baku langsung dan persediaan produk jadi untuk anggaran harga pokok produk dijual dan neraca dianggarkan secara terinci untuk persediaan akhir yang diharapkan dan unit produk yang terjual.

7. ANGGARAN BIAYA NON-PRODUKSI

Anggaran Biaya Non Produksi adalah sruktur terinci yang tidak termasuk dalam biaya-biaya produksi. Selain itu biaya non produksi ini hanya sebagai penunjang kegiatan produksi sehingga tidak akan mempengaruhi penjualan yang sudah dianggarkan dan kebutuhan persediaan.

8. ANGGARAN PENGELUARAN MODAL

Anggaran Pengeluaran Modal merupakan anggaran yang mengumpulkan laba sebanyak-banyaknya dengan mengeluarkan semua aktiva atau modal yang dimiliki. Oleh karena itu dalam anggaran ini harus sangat teliti dalam mengambil keputusan untuk menghindari kerugian yang sangat besar.

9. ANGGARAN KAS

Anggaran Kas merupakan anggaran yang sederhana menunjukkan saldo awal kas, ditambah kas masuk yang diantisipasi lebih, dikurangi pengeluaran kas yang diantisipasi, saldo kas lebih atau kurang maupun yang akan mungkin perlu dipinjam.

10. ANGGARAN RUGI-LABA

Anggaran Rugi-Laba merupaka hasil akhir dari semua anggaran operasional seperti penjualan, harga pokok penjalan, biaya komersil dan biaya adminstrasi dan keuangan diringkas dalam laporan laba-rugi dianggarkan.



11. ANGGARAN NERACA

Anggaran Neraca adalah neraca yang memberikan gambaran saldo akhir aktiva, utang, dan modal yang diantisipasi jika rencana yang dianggarkan terlaksana dengan baik.

12. ANGGARAN POSISI KEUANGAN

Perubahan Posisi Keuangan adalah memuat mengenai rencana perubahan aktiva, utang, dan modal perusahaan selama periode yang dianggarkan untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan.

CONTOH PARAGRAF

TUGAS II

Paragaraf analogi

Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.

Paragaraf generalisasi

Pemerintah telah menjadikan Pulau Komodo sebagai habitat pelestarian komodo. Di Ujung Kulon, pemerintah mebuat cagar alam untuk pelestarian badak bercula satu. Selain itu, sejumlah Undang-Undang dibuat untuk melindungi hewan langka dari incaran pemburu. Banyak cara yang telah dilakukan pemerintah untuk melestarikan hewan-hewan langka.

Paragraf hubungan kausal

Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Akibatnya. Impor beras meningkat, diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun 1998. sesudah swasembada pangan tercapai pada tahun 1984, pada tahun 1986, kita mengekspor sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993. akan tetapi, pada tahun 1004, neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton. Sejak itu, impor beras meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton.

MENULIS ADALAH PROSES BERNALAR


TUGAS I
MENULIS ADALAH PROSES BERNALAR

Setiap hari dan setiap saat kita selalu berfikir dan bernalar. Dimanapun dan kapanpun kita selalu bernalar. Salah satu cara bernalar bisa melalui menulis. Dengan menulis apa saja, misalnya menulis diary, menulis artikel atau mengerjakan tugas dengan menulis merupakan contoh dari proses bernalar.
Menulis mungkin paling tidak disukai oleh banyak orang. Namun menulis merupakan kegiatan yang cukup penting dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari usaha untuk menguasai suatu bahasa dengan baik. Menulis suatu halk misalnya karya ilniah, artikel, gagasan, dll juga penting agar kita dapat mengembangkan berbagai gagasan dan memperluas wawasan baik secara teoritis maupun mengenai fakta-fakta yang berhubungan.
Penalaran merupakan proses berfikir yang sistematik untuk memperoleh kesimpulan berupa penegtahuan. Dalam kegiatan penalaran dapat bersifat ilmiah dan bersifat non ilmiah. Sedangkan menurut prosesnya, penalaran dibagi menjadi penalaran induktif dan penalaran deduktif.
Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Sedangkan penalaran deduktif biasanya dimulai dengan suatu premis yakni pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan.

Tugas Video Perilaku konsumen terhadap stimulus diskon